Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul :
1. Resiko tinggi ceder berhubungan dengan perubahan mobilitas akibat vertigo.
Intervensi :
a. Kaji vertigo meliputi riwayat, durasi, frekuensi, dana adanya gejala penyakit telinga.
Rasional : Riwayat penyakit memberikan dasar untuk intervensi selanjutnya.
b. Kaji luasnya ketidakmampuan dala ADL.
Rasional : Luasnya ketidakmampuan menunjukkan resiko jatuh.
c. Pemberian terapi anti vertigo.
Rasional : Obat vertigo berguna untuk menghilangkan gejala akut vertigo.
d. Dorong klien untuk istirahat bila pusing.
Rasional : Mengurangi jatuh dan cedera.
e. Anjurkan klien tetap membuka mata dan memandang lurus ke depen ketika mengalami vertigo.
Rasional : Mengurangi perasaan vertigo.
2. Resiko terjadi trauma berhubungan dengan perubahan keseimbangan.
Intervensi :
a. Lakukan pengkajian test keseimbangan.
Rasional : Kelainan vestibular menyebabkan gejala dan tanda ini.
b. Bantu ambulasi bila ada indikasi.
Rasional : Cara jalan yang abnormal menimbulkan klien tidak bisa tegak.
c. Bantu mengidentifikasi bahaya di lingkungan rumah.
Rasional : Adaptasi terhadap lingkungan rumah dapat menurunkan resiko jatuh selama proses rehabilitasi.
3. Kurang perawatan berhubungan dengan episode vertigo.
Intervensi :
a. Cara pemberian antiemetik yang diresepkan.
Rasional : Antiemetik dan obat penenang akan menekan stimuli terhadap sereblum.
b. Dorong klien untuk melakukan perawatan diri saat bebas dar vertigo.
Rasional : Penyediaan waktu jeda diantara aktivitas penting karena episode vertigo terjadi bervariasi.
c. Batasi Na dan cairan sesuai dengan kebutuhan.
Rasional : Pembatasan Na dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan cairan telinga sehingga menurunkan vertigo.
4. Ansietas nerhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Intervensi :
a. Kaji tingkat ansietas.
Rasional : Dapat memandu intervensi teraupetik.
b. Kaji mengenai vertigo dan penanganannya.
Rasional : Meningkatkan pengetahuan dan dapat menurunkan ansietas.
c. Hindari aktivitas yang menyebabkan stress.
Rasional : Situasi penuh stress dapat meningkatkan gejala.
5. Resiko terhadap penurunan volume cairan berhubungan dengan peningkatan haluaran cairan.
Intervensi :
a. Kaji intake dan output cairan.
Rasional : Pencatatan yang akurat merupakan dasar untuk penggantian cairan.
b. Kaji indikator dehidrasi.
Rasional : Pengenalan segera memungkinkan intervensi segera.
c. Dorong konsumsi cairan oral dan hindari minuman yang mengandung kafein.
Rasional : Penggantian cairan oral dapat berguna untuk mengganti kehilangan cairan dan kafein dapat meningkatkan diare.
d. Pemberian antiemetik.
Rasional : Antiemetik mengurangi mual dan muntah sehingga mengurangi kehilangan cairan.
6. Gangguan persepsi sensori (pendengaran) berhubungan dengan kerusakan pendengaran.
Intervensi:
- Kaji tingkat gangguan persepsi pendengaran klien.
Rasional : Untuk mengukur tingkat pendengaran pasien guna intervensi selanjutnya.
- Berbicara pada bagian sisi telinga yang baik.
Rasional : Berbicara pada sisi telinga yang baik dapat membantu klien dalam proses komunikasi.
- Bersihkan bagian telinga yang kotor.
Rasional : Telinga yang bersih dapat membantu dalam proses pendengaran yang baik.
- Kolaborasi dengan dokter dalam tindakan pembedahan.
Rasional : Tindakan pembedahan dapat membantu klien memperoleh pendengaran yang baik.
7. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak.
Intervensi:
a. Ukur intake makanan dan timbang BB.
Rasional : Observasi kebutuhan nutrisi.
b. Jaga kebersihan mulut pasien.
Rasional : Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan.
c. Tingkatkan intake makanan.
Rasional : Cara khusus untuk meningkatkan intake makanan.
d. Sajikan makanan dalam keadaan hangat, mudah dicerna, dan berikan sedikit-sedikit tapi sering.
e. Atur posisi semi fowler saat memberikan makan.
Rasional : Mengurangi regurtasi.
8. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang pemajanan, tidak mengenal informasi / sumber-sumber tentang penyakitnya.
Intervensi :
a. Evaluasi kemampuan dan kesiapan untuk belajar dari pasien dan juga keluarganya.
Rasional : memungkinkan untuk menyampaikan bahan yang didasarkan atas kebutuhan secara individual.
b. Berikan kembali / berikan penguatan terhadap pengobatan yang diberikan sekarang. Identifikasi program yang kontinue setelah proses penyembuhan.
Rasional : aktivitas, pembatasan, pengobatan atau kebutuhan terapi yang direkomendasikan diberikan atas dasar pendekatan antar disiplin dan evaluasi amat penting untuk perkembangan pemulihan atau pencegahan terhadap komplikasi.
c. Diskusikan rencana untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri.
Rasional : berbagai tingkat bantuan mungkin perlu direncanakan yang didasarkan atas kebutuhan yang bersifat individual.
d. Rujuk / tegaskan kembali pentingnya untuk melakukan evaluasi denag tim rehabilitasi, seperti terapi fisik, terapi wicara, terapi okupasi dan sebagainya termasuk pula untuk melatih kembali proses kognitif.
Rasional : kerja keras (sering kali selama beberapa tahun dengan pemberi asuhan ini) akhirnya menghasilkan defisit neurologis dan memampukan pasien untuk memulai gaya hidup baru atau produktif.
0 Komentar