Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

Asuhan Keperawatan Asma Bronkial

Askep Asma Bronkial

Etiologi asma bronkial :
1. Reaksi imunologi (alergi) dimana IgE meninggi.
2. Faktor genetik.
3. Gabungan antara reaksi imunologi dan genetik.

Kriteria diagnostik asma bronkiale :
Batuk, sesak, wheezing, hiperventilasi, dispnea, takipnea, ortopnea, ekspirasi memanjang, sianosis, takikardi persisten, penggunaan obat bantu pernapasan, kesukaran bicara, dan pulsus paradoksus. (1,2,5)

Indikasi masuk rumah sakit : (1,3)
- Asma akut dengan bronkodilator yang tidakk membaik
- Takikardi persistem
- Dispnea
- Hipertensi
- Pulsus paradoksus
- Sianosis
- Hipoksemia (PO2 kurang 70 mmHg)
- Hiperkapnia (PCO2 kurang 38 mmHg)
- Emfisema subkutan

Pemeriksaan penunjang :
- Uji faal paru

Inform konsen (perlu)

Penatalaksanaan : (1,2,3)
Prinsipnya tidak berbeda dengan asma lain. Sedapat mungkin menggunakan obat oral sedikit mungkin. Obat yang terpilih yaitu golongan bronkodilator seperti agonis beta-2 inhalar dengan atau steroid.

Penatalaksanaan Asma Akut
___________________________
- O2 4-6 liter per menit
- Beta-2 agonis : salbutamol 5 ml; feneterool 2,5 mg; terbutalin 10 mg dengan
inhalasi nebolisasi dapat diulang setiap 20 menit dalam 1 jam; parenteral,
subkutan, intravena. Terbutalin 0,25 mg dalam dekstran 5% pelan-pelan.
- Aminofilin bolus intravena 5-6 mg/kgbb. BBila sudah menggunakan aminofilin
kurang 12 jam berikan setengah dosis saja.
- Kortikosteroid sistemik.

Penataksanaan Asma Kronik

- Desensitasi alergen : teofilin 800-1200 mmg/hr (oral)
- Terbutalin 2,5-5 mg
- Prednison 30-60 mg per hari (oral)
- Betametrion inhalar 100 mg.

Persalinan biasanya dapat berlangsung akan tetapi bila penderita masih dalam serangan dapat diberikan pertolongan tindakan berupa ekstraksi vakum atau forceps. Tindakan seksio sesar atas indikasi asma jarang atau tidak pernah dilakukan. (4)

Posting Komentar

0 Komentar