Askep komunitas
A. Latar belakang masalah
Komunitas bukan sebagai suatu unit yang homogen, melainkan campuran dinamis dari beragam kelompok, kepentingan dan sikap. Berbagi kesamaan tempat, isu, dan masalah yang memberikan suatu rasa saling memiliki.
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan dan
Rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHS, 1997). Keperawatan komunitas ini sendiri merupakan pelayanan yang bersifat komplek. Pelayanan kesehatan berfokus pada tiga level prevensi yaitu primer, sekunder, dan tersier. Keperawatan komunitas ini sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan dengan menggunakan pendidikan dan penelitian atau evidence based practice termasuk keunikan budaya setempat sebagai landasan praktik keperawatan
Komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan, yang bertujuan mencapai kesehatan komunitas sebagai suatu peningkatan kesehatan dan kerjasama sebagai suatu mekanisme untuk mempermudah pencapaian tujuan yang berarti komunitas tersebut dilibatkan secara aktif untuk mencapai tujuan tersebut.
Pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas diupayakan dekat dengan komunitas, sehingga strategi pelayanan kesehatan utama merupakan pendekatan yang juga menjadi acuan. Artinya upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan merupakan upaya esensial atau sangat dibutuhkan komunitas.
Peran serta komunitas dimana individu, keluarga, komunitas bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri, dengan berperan sebagai pelaku upaya peningkatan kesehatannya, berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan yang diberikan karena kertidakmampuan, ketidaktahuan dan ketidakmauan, dengan menggunakan potensi lingkungan untuk mendirikan masyarakat, sehingga pengembangan wilayah setempat merupakan bentuk pengorganisasian yang tepat digunakan. Dalam praktek keperawatan komunitas pendekatan ilmiah yang digunakan adalah proses keperawatan komunitas yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek keperawatan komunitas, mahasiswa mampu menerapkan upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat di tingkat komunitas.
2. Tujuan Khusus
a. Puskesmas
1) Sebagai dasar pengembangan program puskesmas.
2) Sebagai acuan dalam meningkatkan peran serta masyarakat.
b. Masyarakat Perumahan BGS dan BJS
1) Sebagai data dasar dalam menyusun rencana pengembangan kesehatan Masyarakat Perumahan BGS dan BJS.
2) Sebagai acuan dalam meningkatkan peran serta masyarakat untuk perbaikan mutu kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta mencegah penyakit di wilayah Perumahan BGS dan BJS.
c. Mahasiswa
1) Mampu melakukan pengkajian keperawatan masyarakat
2) Mampu mengidentifikasikan masalah kesehatan masyarakat
3) Mampu memprioritaskan maslah yang dijumpai
4) Mampu menyusun rencana pemecahan masalah sesuai dengan masalah yang telah ditentukan bersama-sama dengan masyarakat
5) Mampu melakukan implementasi keperawatan komunitas berdasarkan masalah dan perencanaannya
6) Mampu mengevaluasi terhadap hasil implementasi keperawatan komunitas
C. Strategi
1. Penjajakan Umum
a. Pendekatan dan penjelasan program kepada pihak puskesmas, RT Perumahan BGS dan BGS, kader kesehatan dan tokoh masyarakat. Kegiatan dilakukan melalui Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD I).
b. Orientasi wilayah.
2. Pengumpulan data
a. Wawancara dan observasi terhadap keluarga warga Perumahan BGS dan BJS..
b. Wawancara dengan kepala dusun Sribitan, ketua RT perumahan BGS dan BJS dan Kader, tokoh masyarakat lainnya.
c. Survei lingkungan
3. Identifikasi dan prioritas masalah
a. Wawancara diidentifikasikan bersama sama dengan masyarakat, berdasarkan data yang telah diperoleh.
b. Menyusun prioritas masalah bersama sama masyarakat.
c. Melibatkan unsur yang terkait dealam mengidentifikasi dan memprioritaskan masalah (puskesmas, Kader dan tokoh masyarakat).
4. Perencanaan dilakukan pada MMD II
5. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan pemecahan masalah dilaksanakan berdasarkan rencana bersama masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat
b. Bersama-sama dengan puskesmas, Kader dan tokoh masyarakat
6. Evaluasi dilakukan pada MMD III
a. Evaluasi dilaksanakan bersama-sama dengan masyarakat
b. Bersama-sama denga puskesmas, Kader dan tokoh masyarakat dalam mengevaluasi pemecahan masalah
D. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktek keperawatan kesehatan komunitas di masyarakat dilaksanakan selama 4 minggu, dengan jadual sebagai berikut :
- Minggu I perkenalan dan orientasi serta melakukan pengkajian kesehatan masyarakat.
- Minggu ke-II dan ke-III penyusunan penanggulangan masalah dan pelaksanaan rencana program.
- Minggu ke-IV digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan tindakan, penyusunan laporan dan perpisahan.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI PERUMAHAN BGS DAN BJS SRIBITAN
KASIHAN BANTUL
A. PENGKAJIAN
1. Bagian I : Instrumen Winshield Survey
Area | Observasi dan Temuan |
Tipe Perkampungan / Pedesaan | Tipe Perumahan. |
Lingkungan Tempat Tinggal | Rumah tunggal dan saling berdampingan. |
Umur Area Perumahan | ± 6 tahun |
Karakteristik Sosial Kultural | Variasi umur penduduk tertinggi adalah (20-65) sebesar 81 orang, bersuku jawa,pekerjaan yang tetinggi dari 42 kepala keluarga 40 bekerja dan 2 tidak bekerja. |
Lingkungan | 1. Tampakan Umum : dari hasil observasi untuk masing-masing rumah sudah tampak bersih dan pengolahan sampah sudah baik, akan tetapi terdapat tumpukan kayu dan ilalang yang meninggi di area perumahan yang kurang diperhatikan. 2. Bahaya Lingkungan : Tidak terjadi polusi lingkungan, tampak sampah sedikit berserakan, terdapat penerangan jalan, resiko terjadi kecelakaan lalu lintas. 3. Stessor Lingkungan : tidak ditemukan adanya stressor lingkungan yang mengganggu. |
Sumber-sumber yang ada / tidak ada. | Sumber yang ada di masyarakat : Terdapat SD Sribitan 1, Masjid, Poskamling, Angkot atau mobil angkutan umum, dan petugas pengambil sampah. |
Pelayanan Kesehatan. | Puskesmas dan Posyandu. |
2. Bagian II : Pengkajian Kebutuhan Kesehatan Komunitas (Community Need Health Assesment)
Topik | Hasil |
I. Inti Komunitas. 1.Sejarah Desa/Kampung. | Sejarah kampung berawal dari hutan yang ditebang, kemudian dijadikan lahan dan dijadikan sebagai perumahan dan perkampungan. |
2. Etnik Group | Homogen |
3. Statistik Kesehatan | Penyakit kronis yang terbanyak adalah Asma (2 org) dan Flek 2 balita,belum diketahui penderita dewasa yang mengalami TBC. Penyakit lain yang adalah Alergi debu, Hipertensi, bronchitis, Tonsilitis, Maag, Benjolan di mamae. |
4. Kultur, Kepercayaan, dan Agama | Agama terbanyak : Islam (125org), Protestan (17 org), Katolik (4 org). |
II. Subsistem Sekitar Komunitas 1. Lingkungan Fisik |
Geografi : Lokasi RT 06 dan 08 Dusun Sribitan, Kelurahan Bangun Jiwo, Kasihan Bantul mempunyai
|
2. Pendidikan | Level pendidikan Penduduk : Paling banyak berasal dari SLTA (41org).
|
3. Sistem Politik dan Pemerintahan | § Sistem pemerintahan Umum RI, tingkat wilayah : Pedukuhan Rt 6&8 § Penanggung jawab kesehatan : kader. § Dukuh masih dipegang oleh PJS dari Kelurahan § Masing-Masing RT diketuai Ketua RT dari hasil pemilihan Warga RT. § Perkumpulan yang ada: Perkumpulan pengajian dan Arisan Bapak dan ibu.
|
4. Keamanan & Transportasi. | Kondisi keamanan baik, ada kegiatan Ronda, Pedukuhan dilewati jalur angkutan umum. Dan kebanyakan penduduk memiliki kendaraan pribadi motor roda dua.
|
5. Pelayanan Kesehatan dan Sosial. | § Pelayanan kesehatan : pos yandu, puskesmas, rumah sakit, dokter swasta, bidan § Asuransi kesehatan ; askes, jamsostek, dana sehat § Masyarakat jika sakit : diobati sendiri, puskesmas, rumah sakit, dokter swasta, bidan.
|
6. Komunikasi | § Masyarakat sering berkumpul saat pengajian, arisan, posyandu § Alat komunikasi : handphone, telepon, papan pengumuman. |
7. Rekreasi | Tidak ada jadwal khusus rekreasi bersama, terdapat lapangan bulutangkis dan voli. |
3 Bagian III. Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat/PHBS
NO | PHBS | YES | NO | ||
∑ | % | ∑ | % | ||
1. | Bumil | 42 | 100 | 0 | 0 |
2. | ANC | 42 | 100 | 0 | 0 |
3. | KB | 37 | 88 | 5 | 12 |
4. | Imunisasi | 42 | 100 | 0 | 0 |
5. | Balita | 42 | 100 | 0 | 0 |
6. | BAB | 42 | 100 | 0 | 0 |
7. | Air bersih | 42 | 100 | 0 | 0 |
8. | Sampah | 41 | 97,16 | 1 | 2,84 |
9. | Jentik | 40 | 95,23 | 2 | 4,77 |
10. | Kuku | 42 | 100 | 0 | 0 |
11. | Gigi | 42 | 100 | 0 | 0 |
12. | Makan | 40 | 95,23 | 2 | 4,77 |
13. | Fe | 40 | 95,23 | 2 | 4,77 |
14. | Rokok | 27 | 64,28 | 15 | 35,72 |
15. | AIDS | 37 | 88,09 | 5 | 11,91 |
16. | JPKM | 29 | 69,04 | 13 | 30,96 |
B. ANALISA DATA
NO | DATA | MASALAH | KEMUNGKINAN PENYEBAB |
1. | · Kebiasaan merokok masyarakat 64,28 % · 2 balita menderita flek · Rumah berdampingan · Ada masyarakat yang menderita bronchitis · Belum diketauhi penderita dewasa yang mengalami TBC | Resiko penularan penyakit TBC | Kurangnya informasi |
2. | · Posyandu Balita dilaksanakan 1 minggu sekali · Tidak pernah diberikan penyuluhan tentang pijat bayi · Jumlah Balita 16 orang · Ibu-ibu pasangan usia subur belum mengetahui tentang pijat bayi mandiri. | Kurangnya pengetahuan tentang perawatan balita (pijat bayi) | Kurangnya informasi |
3. | · Jumlah remaja 15 orang · Jumlah remaja yang belum mengetahui dan ingin mengetahui tentang kesehatan reproduksi remaja (SADARI)13 orang | Resti ancaman kesehatan reproduksi | Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja |
4 | · Jumlah anak SD kelas 4 & 5 ribitan 35 orang · kepala sekolah desa sribitan mengatakan belum pernah mendapatkan materi tentang P3K |
|
|
5 | · remaja bangun jiwa belum tahu tentang penularan penyakit AIDS · remaja bangun jiwo meengatakan belum tahu tentang penyakit AIDS | Kurangnya pengetahuan penyakit AIDS | Kurangnya Penyakit |
C. Masalah Keperawatan Yang Muncul
- Resiko tinggi terjadi penularan penyakit TBC
- Kurangnya pengetahuan tentang perawatan bayi
- Resiko tinggi terhadap ancaman kesehatan reproduksi, SADARI
- Kurangnya pengetahuan tentang penyakit AIDS
- Kurangnya pengetahuan tentang P3K di SD Sribitan
D. Prioritas Masalah
Prioritas masalah disusun berdasarkan scoring masalah kesehatan komunitas yang dilakukan antara petugas kesehatan bersama-sama dengan masyarakat.
Tabel 2. Skoring Prioritas Masalah Kesehatan
No | Variabel | Diagnosa/ Masalah | ||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
1. | Sesuai peran CHN | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 |
2. | Resiko terjadi | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 |
3. | Potensial untuk penkes | 3 | 5 | 5 | 5 | 5 |
4. | Minat masyarakat | 5 | 3 | 4 | 5 | 5 |
5. | Sesuai program pemerintah | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 |
6. | Kemungkinan diatasi | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 |
7. | Tersedia sumber ; tempat | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 |
8. | Tersedia sumber ; dana | 5 | 5 | 5 | 3 | 3 |
9. | Tersedia sumber ; waktu | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 |
10. | Tersedia sumber ; fasilitas | 5 | 5 | 5 | 4 | 4 |
11. | Tersedia sumber ; petugas | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 |
| Total skor | 53 | 52 | 52 | 51 | 50 |
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa uraian prioritas masalah kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Resiko tinggi terjadi penularan penyakit TBC
2. Kurangnya pengetahuan tentang perawatan bayi : pijat bayi
3. Resiko tinggi terhadap ancaman kesehatan reproduksi, SADARI
4. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit AIDS
5. Kurangnya pengetahuan tentang P3K di SD Sribitan
Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas
NO
| KEGIATAN | TUJUAN | PELAKSANAAN | PENANGGUNG JAWAB | SASARAN | METODE | MEDIA | TEMPAT | ||
HARI | TANGGAL | JAM | ||||||||
1 | Penyuluhan tentang penyakit TBC PKTB | Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan pencegahan penyakit menular | Jum’at | 09 Juni 2006 | 15.30 WIB | Imroatul Farida Dimas Eko | Masyarakat perumahan BGS | Ceramah& Diskusi | leaflet | Posyandu |
2 | Penyuluhan perawatan bayi : pijat bayi | Meningkatkan kesehatan dan memantau tumbuh kembang Balit | Jum’at | 09 Juni 2006 | 15.30 WIB | Lelliya Suari Dian Widiastuti | Masyarakat perumahan BGS | Penimbangan Balita dan pemberian makanan tambahan | Timbangnregister book, makanan | Posyandu |
3 | Penyuluhan kesehatan reproduksi | Meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit menular sexual | Jum’at | 09 Juni 2006 | 15.30 WIB | Leny Fadayu Edi Trimulyono | Masyarakat perumahan BGS | Ceramah& Diskusi | Leaflet, mode | Posyandu |
4 | Penyuluhan tentang AIDS | Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan pencegahan penyakit menular | Jum’at | 09 Juni 2006 | 15.30 WIB | Ainul Hidayati | Masyarakat perumahan BGS | Ceramah& Diskusi | Leaflet | Posyandu |
5 | Penyuluhan P3K | Meningkatkan pengetahuan Siswa mampu memberikan pertolongan pertama di sekolah | Sabtu | 10 Juni 2006 | 8.00 WIB | Erlia W Ratih Damayanti | Siswa/i SD Sribitan II | Ceramah, demonstrasi& praktek | Makanan tambahan Balita | Rg. Kelas SD Sribitan II |
E. Implementasi
Implementasi asuhan keperawatan komunitas dilaksanakan setelah Musyawarah Masyarakat Desa II yaitu tanggal 15 Mei sampai dengan 17 Juni 2006. Hasil pelaksanaan kegiatan disajikan dalam table berikut ini :
Tabel 4 Implementasi Asuhan keperawatan
NO | TINDAKAN | WAKTU | TEMPAT | PENANGGUNG JAWAB |
1. | Penyuluhan tentang penyakit TBC PKTB | Jum’at09 Juni 2006 15.30 WIB | Posyandu | Imroatul Farida Dimas Eko |
2. | Penyuluhan perawatan bayi : pijat bayi | Jum’at09 Juni 2006 15.30 WIB | Posyandu | Lelliya Suari Dian Widhi |
3. | Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja | Jum’at09 Juni 2006 15.30 WIB | Posyandu | Leny Fadayu Edi Trimulyono |
4. | Penyuluhan tentang AIDS | Jum’at09 Juni 2006 15.30 WIB | Posyandu | Ainul Hidayati |
5. | Penyuluhan P3K | Sabtu 10 Juni 2006 8.00 WIB | Rg. Kelas SD Sribitan II | Erlia W Ratih Damayanti |
F. Evaluasi
Evaluasi untuk mengetahui keberhasilan program kerja dan berbagai masalah kesehatan yang muncul belum dapat dilakukan karena memerlukan waktu yang lama. Sedangkan mahasiswa praktek keperawatan kesehatan komunitas tahap profesi berada dimasyarakat hanya selama satu bulan (4 minggu), sehingga evaluasi yang dilakukan dalam kesempatan ini adalah evaluasi proses yang sifatnya sesaat yaitu dilakukan langsung setelah tindakan dilakukan.
Evaluasi asuhan keperawatan komunitas
No | Implementasi | Evaluasi |
1 | Penyuluhan penyakit TBC | Kegiatan penyuluhan penyakit TBC dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah direncanakan yaitu pada hari jumat tanggal 09 juni 2006 pukul 15.30 WIB. Peserta penyuluhan yang hadir 13 orang karena banyak peserta yang mempunyai kepentingan pribadi dan undangan yang mendadak. Peserta juga tampak antusias mengikuti penyuluhan dan beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar materi penyuluhan. |
2 | Penyuluhan perawatan bayi : pijat bayi
| Kegiatan penyuluhan perawatan bayi : pijat bayi dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah direncanakan yaitu pada hari jumat tanggal 09 juni 2006 pukul 15.30 WIB. Peserta penyuluhan yang hadir 13 orang karena banyak peserta yang mempunyai kepentingan pribadi dan undangan yang mendadak. Peserta juga tampak antusias mengikuti penyuluhan dan beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar materi penyuluhan.
|
3 | Penyuluhan kesehatan reproduksi : SADARI | Kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah direncanakan yaitu pada hari jumat tanggal 09 juni 2006 pukul 15.30 WIB. Peserta penyuluhan yang hadir 13 orang karena banyak peserta yang mempunyai kepentingan pribadi dan undangan yang mendadak. Peserta juga tampak antusias mengikuti penyuluhan dan beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar materi penyuluhan. |
4 | Penyuluhan AIDS | Kegiatan penyuluhan penyakit TBC dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah direncanakan yaitu pada hari jumat tanggal 09 juni 2006 pukul 15.30 WIB. Peserta penyuluhan yang hadir 13 orang karena banyak peserta yang mempunyai kepentingan pribadi dan undangan yang mendadak. Peserta juga tampak antusias mengikuti penyuluhan dan beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar materi penyuluhan. |
5 | P3K | Kegiatan penyuluhan P3K dapat dilaksanakan di SD Sribitan 02 Bangun Jiwo Kasihan Bantul sesuai dengan yang direncanakan yaitu pada hari sabtu 10 Juni 2006 jam 08.00 Wib, pada saat pelajaran jam pertama. Peserta P3K adalah siswa SD Sribitan 02 Bangun Jiwo Kasihan Bantul kelas lima dan kelas enam. Peserta dapat mengikuti pre dan post penyuluhan dengan baik serta bisa mendemonstrasikan ulang apa yang sudah dijelaskan. |
1. Kebiasaan Merokok yaitu sebesar 35,7 %
2. JPKM (Jaring Pengaman Kesehatan Masyarakat) yaitu sebesar 30,9 %.
3. Kurang pengetahuan tentang AIDS yaitu sebesar 11,9 %.
4. Kondisi Penyakit : Penyakit kronis yang terbanyak adalah Asma (2 org) dan Flek(2 org).
5. Kurangnya pembinaan kader.
6. Kurang pembinaan tentang UKS.
7. Pendataan kesehatan belum pernah dilakukan.
Permasalahan yang muncul
1. Kebiasaan Merokok yaitu sebesar 35,7 % .JPKM (Jaring Pengaman Kesehatan Masyarakat) yaitu sebesar 30,95 %.
2. Kurang pengetahuan tentang AIDS yaitu sebesar 11,9 %.
3. Kondisi Penyakit : Penyakit kronis yang terbanyak adalah Asma (2 org) dan Flek (2 org).
4. Kurangnya pembinaan kader.
5. Kurang pembinaan tentang UKS.
6. Pendataan kesehatan belum pernah dilakukan.
Perencanaan Program Program Pokok
No | Kegiatan | Sasaran | Target | Waktu&Tmpat |
1. | Penyuluhan TBC / Flek paru | Seluruh warga RT 06 & 08 Sribitan | § Menambah pengetahuan tentang TBC sendiri dan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif § Menyadari bahaya TBC dan ikut berupaya menanggulanginya | POSYANDU Perum BJS |
2. | Penyuluhan Kesehatan reproduksi (SADARI) & KB | Ibu-ibu dan Remaja Putri RT 06 & 08 Sribitan | § Menambah pengetahuan dan deteksi dini tanda dan gejala kanker payudara § Cara memilih KB yang efektif | POSYANDU Perum BJS
|
3. | Pembinaan pengkaderan
| Ibu-ibu RT06,08 | § Mempersiapkan, pembinaan kader kesehatan |
|
4. | Penkes Personal Hyegene & P3K | Siswa SD Sribitan 01 secara sampling kelas 4 & 5 | § Menambah pengetahuan siswa tentang perilaku hidup sehat dan bersih. Menambah pengetahuan tentang P3K | SDN Sribitan 01 |
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan Asuhan keperawatan komunitas di Perumahan BGS dan BJS Kasihan Bantul didapatkan masalah kesehatan yaitu ;
1. Resiko tinggi terjadi penularan penyakit TBC
2. Kurangnya pengetahuan tentang perawatan bayi
3. Resiko tinggi terhadap ancaman kesehatan reproduksi, SADARI
4. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit AIDS
5. Kurangnya pengetahuan tentang P3K di SD Sribitan
Berdasarkan hasil musyawarah bersama warga dengan tokoh masyarakat, telah disepakati dan dilaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah yaitu dengan memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit TBC, penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, penyuluhan tentang perawatan bayi, penyuluhan tentang penyakit AIDS serta penyuluhan tentang P3K di SDN Sribitan 02 Kasihan Bantul.
Dalam waktu empat minggu pelaksanaan tindakan yang dapat dinilai bahwa tindakan yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik disertai peran serta masyarakat dan pihak yang terkait (Puskesmas Kasihan I).
B. SARAN
1. Kepala Puskesmas Kasihan I
a. Meningkatkan mutu pelayanan perawatan kesehatan masyarakat
b. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan kesehatan dan kolaborasi pemberian obat
2. Warga Masyarakat Perumahan BGS dan BJS Kasihan Bantul
a. Melakukan perilaku hidup bersih sehat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b. Menggunakan pelayanan ksehatan sebaik mungkin untuk menurunkan angka kesakitan.
0 Komentar