LAPORAN PENDAHULUAN
TBC
DEFINISI
TBC merupakan penyakit yang disebabkan infeksi kuman ‘Mycobacterium tuberculosis sistemik sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer.
TBC merupakan penyebab kematian ke-3 di Indonesia dan bahayanya menyerang pada usia produktif (15 – 54 tahun). Tuberkulosis pada anak masih merupakan problema yang kompleks terutama di negara yang sedang berkembang. Morbiditas tuberkulosis anak merupakan parameter daripada berhasil atau tidaknya pemberantasan TBC di suatu daerah atau negara.
TANDA DAN GEJALA
Gejala umum/non spesifik tuberkulosis anak adalah :
a. Batuk lama, lebih dari 30 hari
b. Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus, malaria, atau infeksi saluran nafas akut), dapat disetai keringat pada malam hari.
c. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi.
d. Anoreksia dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak naik secara adekuat (failure to thrive).
e. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit dan biasanya multiple.
f. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.
Gejala spesifik pada organ yang terkena :
- TB kulit : skrofuloderma
- TB tulang dan sendi : gibbus, pincang
- TB otak dan saraf/meningitis : iritabel, kuduk kaku, muntah dan kesadaran menurun.
- TB maat : konjungtivitis fliktenularis, tuberkel koroid, dll.
Penyakit TBC mudah menular pada anak, tetapi TBC pada anak tidak menular karena pada anak yang terserang bukan di paru-paru tapi di kelenjar. Bila ada kasus TBC anak, maka harus dicari sumber penular di sekitarnya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pembacaan hasil tuberkulin dilakukan setelah 48 – 72 jam; dengan hasil positif bila terdapat indurasi diameter lebih dari 10 mm, meragukan bila 5-9 mm. Uji tuberkulin bisa diulang setelah 1-2 minggu. Pada anak yang telah mendapt BCG, diameter indurasi 15 mm ke atas baru dinyatakan positif, sedangkan pada anak kontrak erat dengan penderita TBC aktif, diameter indurasi ≥ 5 mm harus dinilai positif. Alergi disebabkan oleh keadaan infeksi berat, pemberian immunosupreson, penyakit keganasan (leukemia), dapat pula oleh gizi buruk, morbili, varicella dan penyakit infeksi lain.
Gambaran radiologis yang dicurigai TB adalah pembesaran kelenjar nilus, paratrakeal, dan mediastinum, atelektasis, konsolidasi, efusipieura, kavitas dan gambaran milier. Bakteriologis, bahan biakan kuman TB diambil dari bilasan lambung, namun memerlukan waktu cukup lama. Serodiagnosis, beberapa diantaranya dengan cara ELISA (enzyime linked immunoabserben assay) untuk mendeteksi antibody atau uji peroxidase – anti – peroxidase (PAP) untuk menentukan Ig G spesifik. Teknik bromolekuler, merupakan pemeriksaan sensitif dengan mendeteksi DNA spesifik yang dilakukan dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Uji serodiagnosis maupun biomolekular belum dapat membedakan TB aktif atau tidak.
Tes tuberkulin positif, mempunyai arti :
1. Pernah mendapat infeksi basil tuberkulosis yang tidak berkembang menjadi penyakit.
2. Menderita tuberkulosis yang masih aktif
3. Menderita TBC yang sudah sembuh
4. Pernah mendapatkan vaksinasi BCG
5. Adanya reaksi silang (“cross reaction”) karena infeksi mikobakterium atipik.
PATOGENESIS
PENATALAKSANAAN
Regimen dasar pengobatan TB adalah kombinasi INH dan RIF selama 6 bulan dengan PZA pada 2 bulan pertama. Pada TB berat dan ekstrapulmonal biasanya pengobatan dimulai dengan kombinasi 4-5 obat selama 2 bulan (ditambah EMB dan streptomisin), dilanjutkan dengan INH dan RIF selama 4 – 10 bulan sesuai perkembangan klinis.
Pada meningitis TB, perikarditis, TB milier, dan efusi pleura diberikan kortikosteroid yaitu prednison 1-2 mg / kg BB / hr selama 2 minggu, diturunkan perlahan (tapering off) sampai 2 – 6 minggu.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
KESEHATAN KELUAGA
BIODATA
Nama KK : Bp. L
Umur : 38 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : -
Suku/Banga : Jawa
Alamat : Sribitan RT 06
SUSUNAN KELUARGA
Nama | Umur | Hub dalam keluarga | Pend. | Stat. Imunisasi | KB | Sifat Kesehatan | |
L | P | ||||||
Bp. L Ny. S An. E An. L | 38 | 32 12 3 | KK Istri AK AK | SMP SMP SMP - | - - lengkap lengkap | - Susuk - - | Sehat Sehat Sehat PKTB |
GENOGRAM
: Perempuan
X : Meninggal
--------- : Tinggal dalam satu rumah
STATUS SOSIAL EKONOMI
1. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bp. L adalah keluarga inti yaitu Bp. L, Ibu S serta 2 orang anaknya yang dominan dalam mengambil keputusan adalah Bp. L sebagai KK nya. Hubungan anggota keluarga cukup harmonis.
2. Penghasilan keluaga dan pemanfaatannya
Di keluarga Bp. L yang mempunyai penghasilan adalah Bp. L yang bekerja sebagai buruh, sehingga penghasilannya tak tetap. Dana dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga dan biaya sekolah anak-anaknya. Keluarga mengatakan tidak mempunyai tabungan / dana khusus untuk kesehatan.
3. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarnya Bp. L jarang ngumpul bersama, dikarenakan kesibukan masing-masing anggota keluarga. Namun keluarga biasa berkumpul dan mengobrol saat malam hari.
RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan saat ini :
Keluarga Bp. L mempunyai 2 orang anak yang saat ini anak pertamanya duduk di bangku SMP. Oleh karena itu keluarga Bp. L termasuk ke dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Bp. L sudah terpenuhi semua.
3. Riwayat keluarga inti
Semua anak-anak Bp. L mendapatkan imunisasi lengkap. Keluarga Bp. L dalam keadaan sehat dan tidak ada penyakit keturunan, hanya asaja saat ini Anak L sedang menjalani pengobatan rutin untuk PKTB selama 6 bulan. Sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan / dimanfaatkan keluarga adalah Puskesmas.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut keluarga Bp. L bahwa selama ini tidak ada anggota keluarga yang menderita TBC maupun penyakit yang cukup gawat lainnya.
LINGKUNGAN
1. Perumahan
Luas rumah ± 500 m2, lantai semen, atap genteng, tipe rumah permanen, dan merupakan milik sendiri. Jumlah ruangan 6 yaitu kamar tidur 3, ruang tamu 1, ruang keluarga 1, dan ruang makan sekaligus dapur 1. Peletakan/pengaturan perabot rumah kurang teratur, mempunyai jendela, ventilasi cukup, pencahayaan cukup.
2. Sumber air minum
Menggunakan sumber air dari sumur dan mempunyai jamban sendiri.
3. Pembuangan sampah
Sampah biasanya dibuang di belakang rumah dan dibakar.
4. Karakteristik tetangga dan komunitas
Lingkungan fisik secara umum cukup bersih, jarak antar rumah cukup berjauhan, namun hubungan kekeluargaan cukup dekat.
5. Mobilitas geografis keluarga
Rumah Bp. L bersifat permanen dan milik sendiri, sehingga keluarga Bp. L tinggal menetap di rumah tersebut.
6. Perkumpulan keluarga dengan masyarakat yaitu keluarga mengikuti kegiatan di RT
7. Sistem pendukung keluarga
Jumlah keluarga yang sehat 4 orang dan antar anggota saling mendukung dan berusaha merawat anggota keluarga yang sakit.
STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang terjalin dalam keluarga Bp. L terbuka dan jujur, setiap ada permasalahan dibicarakan bersama dan dimusyawarahkan bersama.
2. Struktur kekuatan keluarga
Yang paling dominan dalam mengambil keputusan untuk saat ini adalah Bp. L.
3. Struktur peran
Dalam keluarga Bp. L tidak ada peran yang terganggu dari masing-masing anggota keluarga.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Bp. L menganggap bahwa sakit adalah sesuatu yang wajar terjadi dalam kehidupan, sehingga apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa berobat ke puskesmas.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga Bp. L cukup harmonis, mereka saling menyayangi dan menghormati satu sama lain dan berusaha untuk memberi dukungan.
2. Fungsi sosialisasi
Komunikasi keluarga cukup bagus, setiap anggota keluarga melakukan peran masing-masing dan saling berinteraksi.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan yang dihadapi saat ini dan merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Fungsi reproduksi
Bp. L mempunyai 2 orang anak, ibu S mengikuti program KB (susuk). Jarak kelahiran cukup jauh yaitu antara 9 th.
5. Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tergantung dari pendapatan Bp. L yang tidak tetap.
STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek/panjang
Keluarga merasa stress (masalah) apabila peghasilan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Kemampuan keluarga berespon dengan stressor.
Keluarga mampu menghadaip stressor yang ada, terbukti keluarga menerima kondisi tersebut.
3. Strategi koping yang digunakan
Adaptif, yaitu keluarga selalu bermusyawarah apabila ada permasalahan dan merawat anggota keluarga yang sakit dengan membawanya ke Puskesmas.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dx. Fisik
1. An. L
§ KU : Baik, tidak pucat
§ Kesadaran : CM
§ BB : 12 kg
§ Ekstermitas : Tidak terdapat luka
2. Bp. S
§ KU : Baik, tidak pucat
§ TD : 120/80 mmHg
§ Mempunyai kebiasaan merokok
ANALISA DATA
No. | Data Fokus | Masalah | Penyebab | Dx. Kep |
1. | DS : Keluarga mengatakan § Tidak tahu tentang penyakti PKTB § Tidakt ahu tentang gejala-gejala PKTB § Tidak tahu tentang perawatan dan pencegahan PKTB | Kurangnya perawatan anggota keluarga yang sakit : PKTB | KMK mengenal masalah kesehatan : PKTB | Kurangnya perawatan pada anggota keluarga yang sakit b/d KMK mengenal masalah kesehatan PKTB |
No. | Data Fokus | Masalah | Penyebab | Dx. Kep |
Do : § Obat rutin : - Rifampizin - INH - B12 § BB : 12 kg | ||||
2. | DS : Keluarga mengatakan § Bp. L merokok § Kurang tahu tentang akibat merokok Do : § Saat pengkajian Bp. S terlihat merokok. § TD : 120/90 mm/Hg | Resiko terjadinya gangguan kesehatan : pernafasan | KMK mengenal bahaya merokok | Resiko terjadinya gangguan kesehatan : pernafasan b/d KMK mengenal masalah kesehatan : merokok |
PRIORITAS MASALAH
Dx.1 Kurangnya perawatan pada anggtao keluarga yang sakit b/d KMK mengenal masalah kesehatan : PKTB.
Kriteria | Perhitungan | Score | Pembenaran |
- Sifat masalah - Kemungkinan masalah dapat diubah - Potensial masalah untuk dicegah - Menonjolnya masalah | 3/3 x 1 1/2 x 2 2/3 x 1 1/2 x 1 | 1 1 2/3
½ | - Dalam keadaan sakit, memerlukan tindakan untuk segera diatasi - Sumber daya keluarga minimal (ekonomi, pengetahuan) - Dapat diusahakan menjadi lebih baik - Keluarga mengetahui |
Total Score |
| 3 1/6 |
Dx.2 Resiko terjadinya gangguan kesehatan : pernafasan b/d KMK mengenal masalah kesehatan : merokok
Kriteria | Perhitungan | Score | Pembenaran |
- Sifat masalah - Kemungkinan masalah dapat diubah - Potensial masalah untuk dicegah - Menonjolnya masalah | 2/3 x 1 1/2 x 2 2/3 x 1 1/2 x 1 | 2/3 1 2/3 1/2 | - Memerlukan tindakan supaya tidak terjadi resiko - Sumber daya keluarga kurang (pengetahuan) - Dapat diusahakan menjadi lebih baik - Keluarga mengetahui |
Total Score |
| 2 5/6 |
Urutan Prioritas Masalah
1. Kurangnya perawatn pada anggota keluarga yang sakit : PKTB.
2. Resiko terjadinya gangguan kesehatn : pernafasan.
Dx. Keperawatan
1. Kurangnya perawatan pada anggota keluarga yang sakit: PKTB b/d KMK mengenal masalah kesehatan : PKTB.
2. Resiko terjadinya gangguan kesehatan : pernafasan b/d KMK mengenal masalah kesehatan : merokok.
No. | Dx | TUJUAN | KRITERIA EVALUASI | R. INTERVENSI | ||
UMUM | KHUSUS | KRITERIA | STANDARD | |||
1. | Kurangnya perawatan pada anggota keluarga yang sakit: PKTB b/d KMK mengenal masalah kesehatan : PKTB | Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan keluarga dapat mengetahui tentang penyakit PKTB | Setelah 20 menit dilakukan pen.kesehatan keluarga dapat : § Mengetahui tentang penyakit PKTB | § Keluarga mampu menyebutkan pengertian PKTB | § Penyakit PKTB adalah: penyakit yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberkulosis | § Jelaskan pada keluarga, pengertian PKTB |
§ Menyebutkan kejala pokok PKTB | § Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 gejala pokok PKTB | § Gejala pokok PKTB, a.l : - Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih - Berkeringat di malam hari tanpa ada aktivitas - Nyeri dada dan sesak nafas | § Jelaskan pada keluarga tentang gejala pokok PKTB. | |||
§ Menyebutkan gejala tambahan PKTB | § Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 gejala tambahan : PKTB | § Gejala tambahan - Demam satu bln atau lebih - Nafsu makan dan BB menurun - Dahak bercampur darah | § Jelaskan pada keluarga tentang gejala tambahan PKTB |
No. | Dx | TUJUAN | KRITERIA EVALUASI | R. INTERVENSI | ||
UMUM | KHUSUS | KRITERIA | STANDARD | |||
§ Mengetahui tentang perawatan PKTB | § Keluarga mampu mengetahui tentang perawatan PKTB | § Keluarga menyebutkan : - Minum obat secara teratur - Makan makanan yang bergizi - Istirahat cukup - Rajin kontrol - Jangan berhenti minum obat tanpa perintah dokter | § Jelaskan pada keluarga tentang perawatan PKTB | |||
§ Mengetahui tentang pencegahan PKTB | § Keluarga mampu menyebutkan pencegahan PKTB | § Pencegakan PKTB, a.l : - Makan-makanan bergizi - Istirahat cukup - Olah raga teratur - Hindari rokok - Hindari stress - Menutup mulut jika batuk - Tidak meludah sembarangan - Menjaga kebersihan lingkungan - Vaksin TBC | § Jelaskan pada keluarga tentang cara pencegahan TBC / PKTB | |||
No. | Dx | TUJUAN | KRITERIA EVALUASI | R. INTERVENSI | ||
UMUM | KHUSUS | KRITERIA | STANDARD | |||
2. | Resiko terjadinya gangguan kesehatan b/d KMK mengenal masalah kesehatan : merokok. | Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga dapat mengetahui tentang bahaya merokok | Setelah 20 menit dilakukan pertemuan keluarga dapat : § Mengetahui tentang bahaya merokok | § Keluarga mampu menyebutkan contoh penyakit yang ditimbulkan akibat merokok. | § Contoh penyakit akibat merokok : - Penyakit jantung - Kanker - Gangguan pernafasan - Hipertensi - Stroke, dll | § Jelaskan pada keluarga tentang bahaya merokok |
§ Mengetahui tentang perokok pasif dan perokok aktif | § Keluarga mampu menyebutkan pengertian perokok pasif dan perokok aktif | § Perokok pasif adalah orang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain. § Perokok aktif adalah : orang yang mengkonsumsi rokok | § Jelaskan pada keluarga tentang pengertian perokok pasif dan aktif. | |||
§ Mengetahui tentang cara untuk berhenti merokok | § Keluarga mengetahui tentang cara berhenti merokok | § Cara berhenti merokok : - Berhenti seketika - Penundaan - Pengurangan | § Jelaskan cara berhenti merokok | |||
No. | Dx | TUJUAN | KRITERIA EVALUASI | R. INTERVENSI | ||
UMUM | KHUSUS | KRITERIA | STANDARD | |||
§ Menentukan keputusan yang akan diambil | § Keluarga mampu menentukan keputusan tindakan yang akan diambil | § Ungkapan keluarga tentang keputusan tindakan yang akan diambil. | § Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang akan dilakukan |
No. | Dx | Tujuan Khusus | Tanggal | Implementasi | Evaluasi |
1. | Kurangnya perawatan pada anggota keluarga yang sakit PKTB b/d KMK mengenal masalah kesehatan : PKTB | · Setelah 20 menit dilakukan pen.kes, keluarga dapat : - Mengetahui tentang penyakit PKTB - Menyebutkan gejala pokok : PKTB - Menyebutkan gejala tambahan : PKTB - Mengetahui tentang perawatan PKTB - Mengetahui tentang pencegahan PKTB | - Menjelaskan pada keluarga tentang pengertian penyakit: PKTB - Menjelaskan pada keluarga tentang gejala pokok PKTB - Menjelaskan pada keluarga tentang gejala tambahan : PKTB - Menjelaskan pada keluarga tentang perawatan PKTB - Menjelaskan pada keluarga tentang cara pencegahan PKTB | S : - Keluarga mampu menyebutkan pengertian PKTB dengan motivasi. - Keluarga mampu menyebutkan gejala-gejala PKTB - Keluarga mampu menyebutkan tentang perawatan PKTB dengan motivasi. - Keluarga mampu menyebutkan tentang pencegahan PKTB O : Keluarga mampu menyebutkan : - Pengertian PKTB - Gejala PKTB - Perawatan PKTB - Pencegahan PKTB secara variabel A : Tujuan khusus tercapai belum optimal P : Motivasi keluarga untuk melakukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit |
No. | Dx | Tujuan Khusus | Tanggal | Implementasi | Evaluasi |
2. | Resiko terjadinya gangguan kesehatan b/d KMK mengenal masalah kesehatan : merokok | Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga dapat - Mengetahui tentang bahaya merokok - Mengetahui tentang perbedaan perokok pasif dan aktif - Mengetahui tentang cara untuk berhenti merokok. - Menentukan keputusan yang akan diambil | - Menjelaskan kepada keluarga tentang bahaya merokok - Menjelaskan pada keluarga tentang perbedaan perokok pasif dan aktif - Menjelaskan pada keluarga tentang cara berhenti merokok. - Memotivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang akan dilakukan | S : Klien mengatakan : - Tahu tentang bahaya merokok - Mampu menyebutkan perbedaan perokok aktif dan pasif - Tahu tentang cara berhenti merokok O : Keluarga menyebutkan pengertian perokok aktif dan pasif secara verbal A : Tujuan khusus tercapai belum optimal P : Motivasi keluarga untuk membantu klien, berhenti merokok. |
0 Komentar