Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

Asuhan Keperawatan Pada Penderita Hipertensi

Pengertian

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 90 mmHg. (Bruner dan Suddarth, 2002: 896)

Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanand darah sitolik sedikitnya

140 mmhg atau tekanan darah diastolik sedikitnya 90 mmhg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya (Sylvia A Price)

B. Etiologi

Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. Disebut juga sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala, penyakit ini lebih banyak menyerang wanita dari pada pria Penyebab hipertensi yaitu gangguan emosi, obesitas, konsumsi alcohol yang berlebihan dan rangsangan kopi serta obat-obatan yang merangsang dapat berperan di sini, tetapi penyakit ini sangat dipengaruhi factor keturunan.

C. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala hipertensi dibedakan menjadi :

a. Tidak ada gejala

Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika arteri tidak terukur

b. Gejala yang lazim

Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataaannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis

D. Patofisiologi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula dari saraf simpatis, yang berkelanjutan ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis yang mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.

Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respons pembuluhdarah terhadap rangsang vasokonstriktor. Individu dangan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium

Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti hipokoagulabilitas, anemia

BUN/Kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal

Glukosa : Hiperglikemia (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin

Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM

2. CT Scan : mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati

3. EKG : dapat menunjukan pola regangan, dimana luas peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi

4. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti batu ginjal, perbaikan ginjal

5. Photo dada : menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung

F. Penatalaksanaan

Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :

a) Terapi tanpa Obat

Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :

1) Diet

Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :

Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr

Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh

Penurunan berat badan

Penurunan asupan etanol

Menghentikan merokok

2) Latihan Fisik

Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu :

Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain

Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan.

Lamanya latihan berkisar antara 20-25 menit berada dalam zona latihan

Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu

3) Edukasi Psikologis

Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :

Tehnik Biofeedback

Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak normal.

Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.

Tehnik relaksasi

Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks

4) Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )

Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

b) Terapi dengan Obat

Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. Pengobatan standar yang

dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (Joint National Committee On Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure, USA, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.

Pengobatannya meliputi :

Step 1

Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE

inhibitor

Step 2

Alternatif yang bisa diberikan :

- Dosis obat pertama dinaikkan

- Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama

- Ditambah obat kedua jenis lain, dapat berupa diuretika, beta blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin, reserphin, vasodilator

Step 3

Alternatif yang bisa ditempuh

- Obat ke-2 diganti

- Ditambah obat ke-3 jenis lain

Step 4

Alternatif pemberian obatnya

- Ditambah obat ke-3 dan ke-4

- Re-evaluasi dan konsultasi

c) Follow Up untuk mempertahankan terapi

Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan (perawat, dokter) dengan cara pemberian pendidikan kesehatan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam interaksi pasien dengan petugas kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Setiap kali penderita periksa, penderita diberitahu hasil pengukuran tekanan darahnya

2. Bicarakan dengan penderita tujuan yang hendak dicapai mengenai tekanan darahnya

3. Diskusikan dengan penderita bahwa hipertensi tidak dapat sembuh, namun bisa dikendalikan untuk dapat menurunkan morbiditas dan mortilitas

4. Yakinkan penderita bahwa penderita tidak dapat mengatakan tingginya tekanan darah atas dasar apa yang dirasakannya, tekanan darah hanya dapat diketahui dengan mengukur memakai alat tensimeter

5. Penderita tidak boleh menghentikan obat tanpa didiskusikan lebih dahulu

6. Sedapat mungkin tindakan terapi dimasukkan dalam cara hidup penderita

7. Ikutsertakan keluarga penderita dalam proses terapi

8. Pada penderita tertentu mungkin menguntungkan bila penderita atau keluarga dapat mengukur tekanan darahnya di rumah

9. Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi misal 1 x sehari atau 2 x sehari

10. Diskusikan dengan penderita tentang obat-obat anti hipertensi, efek samping dan masalah-masalah yang mungkin terjadi

11. Yakinkan penderita kemungkinan perlunya memodifikasi dosis atau mengganti obat untuk mencapai efek samping minimal dan efektifitas maksimal

12. Usahakan biaya terapi seminimal mungkin

13. Untuk penderita yang kurang patuh, usahakan kunjungan lebih sering

14. Hubungi segera penderita, bila tidak datang pada waktu yang ditentukan.

Melihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat diperlukan sekali pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan pelaksanaan pengobatan hipertensi.

G. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul

a. Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload, vasokontriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard

b. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral dan iskemia c. Kelebihan vollume cairan

d. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

e. Ketidakefektifan koping

f. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak g. Resiko cidera

h. Defesiensi pengetahuan i. Ansietas

H. Rencana Perawatan

No

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan & KH (NOC)

NIC

1

Penurunan curah

jantung b.d peningkatan afterload, vasokontriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Cardiac pump effectivences

Circulation status

Vital sign status

KH

Tanda vital dalam rentang normal

Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan

Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites

Tidak ada penurunan kesadaran

NIC Cardiac care

Evaluasi adanya nyeri dada (inten- sitas, lokasi, durasi)

Catat adanya disritmia jantung

Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output

Monitor status kardiovaskuler

Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung

Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi

Monitor balance cairan

Monitor adanya perubahan tekanan darah

Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan

antiaritmia

Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan

Monitor toleransi aktifitas pasien

Monitor adanya dyspneu, fatique dan ortopneu

Anjurkan untuk menurunkan stress

Vital Sign Monitoring

Monitor TD, suhu dan RR

Catat adanya fluktasi tekanan darah

Monitor VS saat pasien berbaring, duduk atau berdiri

Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan

Monitor TD, nadi, RR, sebelum selama dan setelah aktifitas

Monitor kualitas dari nadi

Monitor adanya pulsus paradoksus

Monitor adanya pulsus alterans

Monitor jumlah dan irama jantung

Monitor bunyi jantung

Monitor frekuensi

dan irama pernapasan

Monitor suara paru

Monitor pola pernapasan abnormal

Monitor suhu, warna,

37

dan kelembaban kulit

Monitor sianosis perifer

Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)

Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

2

Nyeri akut b.d

peningkatan tekanan vaskuler serebral dan iskemia

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Pain level

Pain control

Comfort level

KH

Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

Pain management

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karateristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Gunakan teknik komunikasi tera- peutik untuk menge- tahui pengalaman nyeri pasien

Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidak- efektifan kontrol nyeri masa lampau

Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

Kontrol lingkungan yang dapat

38

mempengaruhi nyeri

seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

Kurangi faktor presipitasi nyeri

Pilih dan lakukan pengangan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan iterpersonal)

Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menen- tukan intervensi

Ajarkan teknik non farmakologi

Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

Tingkatkan istirahat

Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Analgesic administration

Tentukan lokasi, karateristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian

obat

Cek intruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi

Cek riwayat alergi

Pilih analgetik yang diperlukan atau kombinasi dari

analgesik ketika

39

pemberian lebih dari

satu

Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri

Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal

Pilih rute pemberian secara iv, im untuk pengobatan nyeri secara teratur

Monitor VS tepat waktu terutama saat nyeri hebat

Evaluasi efektifitas analgesik, tanda dan gejala

3

Kelebihan vollume

cairan

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Electrolit and acid base balance

Fluid balance

Hydration

Kriteria Hasil :

Terbebas dari udema, efusi dan anasarka

Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ ortopneu

Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular

Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dna vital sign

Fluid management

Timbang popok/ pembalut jika diperlukan

Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi urin (BUN, Hmt, osmolalitas urin)

Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP

Monitor vital sign

Monitor indikasi retensi/kelebihan cairan (cracles, CVP,

edema, distensi vena leher, asites)

Kaji lokasi dan status edema

Monitor masukan

40

dalam batas normal

Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan

Menjelaskan indikator kelebihan cairan

makanan/cairan dan

hitung intake kalori

Monitor stasus nutrisi

Kolaborasi pemberian diuretik sesuai intruksi

Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na <

130 mEq/I

Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk

Fluid monitoring

Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi

Tentukan kemung- kinan faktor resiko dan ketidak- seimbangan cairan

Monitor BB

Monitor serum dan osmolalitas urine

Monitor BP, HR dan

RR

Monitor tekanan darah orthostasik dan perubahan irama jantung

Monitor parameter hemodinamik infasif

Catat secara akutar intake dan output

Monitor adanya distensi leher, rinchi, edema perifer dan penambahan BB

Monitor tanda dan gejala dari oedema

4

Intoleransi aktivitas

b.d kelemahan,

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

Activity therapy

Kolaborasikan

41

ketidakseimbangan

suplai dan kebutuhan oksigen

selama ... x 24 jam

diharapakan masalah teratasi

NOC

Energy conservation

Activity toleransi

Self care : ADLs

Kriteria Hasil :

Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR

Mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri

Tanda-tanda vital normal

Energy psikomotor

Level kelamahan

Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan alat

Status kardiopulmonary adekuat

Sirkulasi status baik

Status respirasi pertukaran gas dan ventilasi adekuat

dengan tenaga reha-

bilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat

Bantu klien dalam menidentifikasikan aktivitas yang mampu dilakukan

Bantu untuk memilih aktivitas konsisiten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi, sosial

Bantu untuk mengidentifikasikan dan mendapatkan sumber yang diperlu- kan untuk aktivitas yang diinginkan

Bantu untuk medapatkan alat bantuan seperti kursi roda, krek

Bantu untuk mengidentifikasikan aktivitas yang disukai

Bantu klien untuk membuat jadwla latihan diwaktu luang

Bantu pasien/ keluarga untuk mengidentifikasikan kekurangan dalam beraktifitas

Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktifitas

Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi dan penguatan

Monitor respon fisik, emosi,sosial dan spiritual

42

5

Ketidakefektifan

koping

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Decision making

Role inhasment

Sosial support

Kriteria Hasil :

Mengidentifikasikan pola koping yang efektif

Mengungkapkakn secara verbal tentang koping yang efektif

Mengatakan penurunan stress

Klien mengatakan

telah menerima tentang keadaanya

Mampu mengidentifikasikan strategi tentang koping

Dicision making

Menginformasikan pasien alternatif atau solusi lain

penanganan

Memfasilitasi pasien untuk membuat keputusan

Bantu pasien mengidentifikasikan keuntungan, kerugian dari keadaan

Role inhancement

Bantu pasien untuk identifikasi bermacam-macam nilai kehidupan

Bantu pasien identifikasi strategi positif untuk mengatur pola nilai yang dimiliki

Coping enchancement

Anjurkan pasien untuk mengidentifi- kasikan gambaran perubahan peran

yang realitstis

Gunakan pendekatan tenang dan meyakinkan

Hindari pengambilan keputusan pada saat pasien berada dalam stress berat

Berikan informasi actual yang terkait dengan diagnosis, terapi dan prognosis

6

Resiko

ketidakefektifan perfusi jaringan otak

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

Monitor adanya daerah tertentu yang

hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/ tumpul

Monitor adanya

43

NOC

Circulation status

Tissue prefusion :

cerebral

KH:

Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :

Tekanan sistole dan diastole dalam rentang batas normal

Tidak ada ortostastik hipertensi

Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmhg)

Mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan :

Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan

Menunjukan perhatian, konsentrasi dan orientasi

Memproses informasi

Membuat keputusan yang benar

Menunjukan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran yang membaik, tidak ada gerakan-gerakan involunter

paretese

Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada isi atau laserasi

Gunakan sarung tangan untuk proteksi

Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung

Monitor kemampuan

BAB

Kolaborasi pemberian analgetik

Monitor adanya tromboplebitis

Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi

7

Resiko cidera

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Risk kontrol

Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien

Identifikasikan kebutuhan keamanan pasien sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien

44

Kriteria Hasil

Klien terbebas dari cidera

Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah injury

Klien mampu menjelaskan faktor resiko dari lingkungan/perilaku personal

Mampu mengidentifikasi gaya hidup untuk mencegah injury

Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

Mampu mengenali perubahan status yang ada

dan riwayat penyakit

terdahulu pasien

Menghindari lingkungan yang berbahaya

Memasang side rail tempat tidur

Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih

Menempatkan sekitar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien

Membatasi pengunjung

Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien

Mengontrol lingkungan dari kebisingan

Menghindari barang- barang yang dapat membahayakan pasien

Berikan penjelasan pada pasien atau keluarga adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit

8

Defesiensi

pengetahuan

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

- Knowledge : disease process

- Knowledge : helath behavior

Berikan penilaian tentang tingkat

pengetahuan pasien tentang proses

penyakit yang spesifik

Jelaskan patofisologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat

45

KH:

Pasien dan keluarga menyatakan tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawatan/tim kesehatan lainnya

Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada

penyakit, dengan cara

yang tepat

Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

Identifikasikan kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat

Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang tepat

Hindari jaminan yang kosong

Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat

Diskusikan perubahan gaya hidup mungkin diperlukan untuk

mencegah komplikasi dimasa yang datang dan atau proses pengontrolan

penyakit

Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

Dukung pasien untuk mengekplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan

Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal

46

dengan cara yang

tepat

Intruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberian perawatan kesehatan,dengan

cara yang tepat

9

Ansietas

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi dengan

NOC

Anxiety self control

Anxiety level

coping

KH

Klien mampu mengidentifikasikan dan mengungkapkan gejala cemas

Mengidentifikasikan, mengungkapkan dan menunjukan teknik untuk mengontrol cemas

Vital sign dalam batas normal

Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukan berkuranganya kecemasan

Gunakan pendekatan yang menenangkan

Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku pasien

Jelaskan semua prosuder dan apa yang dirasakan selama prosedur

Pahami perspektif pasien terhadap situasi stress

Temani pasien untuk memberikan kemanan dan mengurangi takut

Dorong keluarga untuk menemani anak

Lakukan back/neck rub

Lakukan dengan penuh perhatian

Identifikasikan tingkat kecemasan

Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan

Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi

Intruksikan pasien menggunanakan

47

teknik relaksasi

Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

Posting Komentar

0 Komentar