KONSEP TEORITIS
- PENGERTIAN
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya.
Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.
B. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya keracunan akibat ikan adalah karena adanya bakteri yang mengkontaminasinya seperti, Escherichia coli, salmonella, vibrio cholerae, dll.
- PATOFISIOLOGI
Penyebab terbanyak keracunan adalah pada sistem saraf pusat dengan akibat penurunan tingkat kesadaran dan depresi pernapasan. Fungsi kardiovaskuler mungkin juga terganggu,sebagian karena efek toksik langsung pada miokard dan pembuluh darah perifer,dan sebagian lagi karena depresi pusat kardiovaskular diotak.Hipotensi yang terjadi mungkin berat dan bila berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal,hipotermia terjadi bila ada depresi mekanisme pengaturan suhu tubuh. Gambaran khas syok mungkin tidak tampak karena adanya depresi sistem saraf pusat dan hipotermia, Hipotermia yang terjadi akan memperberat syok,asidemia,dan hipoksia
- MENIFESTASI KLINIS
Tanda-tanda yang muncul pada keracunan ikan adalah:
· Kelelahan
· Mual, muntah
· Diare
- PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosis pada keracunan diperoleh melalui analisis laboratorium. Bahan analisis dapat berasal dari bahan cairan,cairan lambung atau urin.
- KOMPLIKASI
Komplikasi yang biasanya muncul pada keraacunan ikan adalah dehidrasi
ASUHAN KEPERAWATAN KERACUNAN MAKANAN
(IKAN / CIGUATERA FISH POISONING)
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat,dll
2. Riwayat kesehatan
· Keluhan utama ; biasanya yang menjadi keluhan utama adalah muntah-muntah
· Riwayat kesehatan sekarang ; klien mengalami kelelahan, diare mual muntah, nyeri perut.
· Riwayat kesehatan terdahulu; tanyakan apakah klien pernah mengalami keracunan sebelumnya.
· Riwayat kesehatan keluarga ; tanyakan apakah klien mempunyai penyakit genetik.
3. Pengkajian fisik .
· Keadaan umum
Gejala: kesadaran menurun
· Pernafasan
Gejala: nafas tidak teratur.
· Kardiovaskuler
Gejala : hipertensi,
· Persarafan
Gejala: kesadaran menurun
· Gastrointestinal
Gejala :muntah, diare
· Integuman
Gejala: berkeringat
· Muskoloskeletal
Gejala: kelelahan, kelemahan
· Eliminasi
Gejala: diare
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
· Kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah, diare
· Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah.
C. INTERVENSI DAN RASIONAL
DIAGNOSA | TUJUAN | INTERVENSI | RASIONAL |
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah, diare | Mempertahankan volume cairan | 1. awasi intake dan output, karakter serta jumlah feses. 2. observasi kulit kering berlebihan dan membrane mukosa, penurunan turgor kulit. 3. kolaborasi pemberian cairan pariental sesuai indikasi | 1. untuk mengetahui pemasukan dan pengeluaran kebutuhan cairan klien. 2. untuk mengetahui apakah klien kekurangan cairan. 3. untuk membantu menormalkan kembali cairan tubuh klien. |
DIAGNOSA | TUJUAN | INTERVENSI | RASIONAL |
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah. | Nutrisi adekuat | 1. catat adanya muntah. 2. berikan makan porsi sedikit tapi sering. 3. berikan makan halus dan hindari makanan kasar sesui indikasi. | 1. untuk mengetahui frekuensi cairan yang keluar pada saat klien muntah. 2. untuk membantu klien agar tidak kekurangan nutrisi 3. untuk membantu klien agar dapat mencerna makanan dengan lancar serta tidak lagi mengalami mual muntah. |
0 Komentar