Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Penderita CA MAMAE

Pengertian

Carsinoma mamae adalah merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mamae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah

B. Etiologi

Penyebab kanker payudara belum dapat ditentukan, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang telah ditetapkan , keduanya adalah lingkungan dan genetic. Kanker payudara memperlihatkan proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat hyperplasia sel dengan perkembangan sel sel yang atipikal dan kemudian berlanjut menjadi karsinoma insitudan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun untuk tumbuh dari satu sel menjadi massa. Hormone steroid yang dihasilkan oleh ovarium juga berperan dalam pembentukan kanker payudara (estradisol dan progesterone mengalami perubahan dalam lingkungan seluler). (Brunner & Suddarth)

Faktor resiko terjadi kanker payudara (Brunner & Suddarth) :

Riwayat pribadi tentang kanker payudara

Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga langsung)

dari wanita dengan kanker payudara

Menarke dini

Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama

Menopous pada usia lanjut

Riwayat penyakit payudara jinak

Pemanjanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun beresiko hampir 2x lipat

Obesitas resik terendah diantara wanita pasca menopouse

Kontrasepsi oral

Terapi pergantian hormon

Masukan alkohol

C. Manifestasi Klinis

Tanda carsinoma kanker payudara kini mempunyai ciri fisik khas, mirip pada tumor jinak, masa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat, dan elips. Gejala carsinoma kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.

D. Patofisiologi

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang teqrdiri dari tahap inisiasi dan promosi:

a) Fase Inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahun pun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

b) Fase Promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen). Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker (Maternity Nursing, 1997). Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana terjadinya keganasan pada mammae, yaitu:

Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormone estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi faktor pertumbuhan sel mammae (Smeltzer & Bare, 2002).

Dimana salah satu fungsi estrogen adalah merangsang pertumbuhan sel mammae.

Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih jarang ditemukan menderita carsinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa hormone estrogenlah yang, menyebabkan kanker mammae pada manusia.

Namun menarche dini dan menopause lambat ternyata disertai peningkatan resiko kanker mammae, dan resiko kanker mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari

30 tahun.

Virus

Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi

Genetik

Kanker mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic” autosomal dominan. Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan. mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002).

Defisiensi imun

Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas antitumor. Gangguan proliferasi tersebut akan menyebabkan timbulnya sel kanker pada jaringan epithelial dan paling sering pada system duktal. Mula-mula terjadi hyperplasia sel dengan perkembangan sel atipikal. Sel ini akan

berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker butuh waktu 7 tahun untuk dapat tumbuh dari sebuah sel tunggal menjadi massa yang cukup besar untuk bias diraba. Invasi sel kanker yang mengenai jaringan yang peka terhadap sensasi nyeri akan menimbulkan rasa nyeri, seperti periosteum dan pelksus saraf. Benjolan yang tumbuh dapat pecah dan terjadi ulserasi pada kanker lanjut. Pertumbuhan sel terjadi irregular dan bisa menyebar melalui saluran limfe dan melalui aliran darah. Dari saluran limfe akan sampai di kelenjer limfe menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjer limfe regional. Disamping itu juga bisa menyebabkan edema limfatik dan kulit bercawak (peau d’ orange). Penyebaran yang terjadi secara hematogen akan menyebabkan timbulnya metastasis pada jaringan paru, pleura, otak tulang (terutama tulang tengkorak, vertebredan panggul)

Pada tahap terminal lanjut penderita umumnya menderita kehilangan progersif lemak tubuh dan badannya menjadi kurus disertai kelemahan yang sangat, anoreksia dan anemia. Sindrom yang melemahkan ini dinyatakan sebagai kakeksi kanker.

E. PATHWAY

clip_image002

F. Pemeriksaan Penunjang

Scan (mis, MRI, CT, galium) dan ultrasound dilakukan untuk diagnostik identifikasi metastatik dan evaluasi

Biopsi untuk mendiagnosis adanya BRCA 1 dan BRCA 2

Penanda tumor

Mammografi

Sinar X dada

G. Penatalaksanaan

Ada beberapa penanganan kanker payudara yang tergantung pada stadium klinik penyakitnya, yaitu : ( Sarwono & Ida Ayu )

1) Mastektomi

Adalah operasi pengangkatan payudara, ada 3 jenis mastektomi, yaitu :

a) Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.

b) Total (simple) mastectomy, yaitu pengangkatan di seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar ketiak.

c) Radical mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara.

Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada bagian yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara

2) Radiasi

3) Kemoterapi

4) Lintasan metabolisme

Asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat aktivitas osteoklas dan resorpsi tulang yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis yang diinduksi oleh overian suppression, hiperkalsemia dan kelainan metabolisme tulang, menunjukan efektifitas untuk menurunkan metastasis sel kanker payudara menuju tulang. Walaupun penggunaan dalam jangka penjang dapat menimbulkan efek samping seperti osteonekrosis dan turunnya fungsi ginjal.

H. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan otot pernapasan, deformitas dinding dada

Nyeri akut b.d adanya penekanan massa tumor

Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik (tekanan jaringan mamae)

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak- mampuan mengabsorbsi nutrient jaringan

Gangguan citra tubuh b.d perubahan pola bentuk tubuh karena proses penyakit (mamae asimetris)

Resiko infeksi b.d luka operasi

Defisiensi pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya b.d kurangnya informasi

Ansietas b.d perubahan gambaran tubuh

I. Rencana Perawatan

No

Diagnosa yang muncul

Tujuan & KH ( NOC )

Intervensi ( NIC )

1

Ketidakefektifan

pola nafas b.d keletihan otot pernapasan, deformitas dinding dada

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Respiratory status :

ventilation

Respiratory status :

airway patency

Vital sign status

KH:

Mendemonstrasikan

batuk efektif dan sura

nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

Menunjukan jalan nafas yang paten (klien tidak meras tercekik, frekuensi pernapasan normal, tidak ada suara nafas abnormal)

Buka jalan nafas, gunakan teknik chin

lift atau jaw thurst bila perlu

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

Identifikasikan

pasien perlunya pemasangan alat

jalan nafas bantuan

Pasang mayo bila perlu

Lakukan fisioterapi dada jika perlu

Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

Lakukan suction pada mayo

Berikan

bronkodilator bila

perlu

Berikan pelembab udara kassa basah NaCl lembab

Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan

Monitor respirasi dan status O2

Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea

Pertahankan jalan nafas yang paten

Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi

Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi

Vital sign monitoring

Catat adanya fluktasi tekanan darah

Monitor VS saat pasien berbaring, duduk atau berbaring

Auskultasi VS pada kedua lengan dan bandingkan

Monitor TD, RR, sebelum, selama dan setelah aktifitas

Monitor kualitas dari nadi

Monitor frekuensi dan irama pernapasan

Monitor suara paru

Monitor pola pernapasan abnormal

Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit

Monitor sianosis perifer

Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)

Identifikasi

penyebab dari

perubahan vital sign

90

2

Nyeri akut b.d

adanya penekanan massa tumor

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Pain level

Pain control

Comfort level

KH:

Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan

manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

Pain management

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karateristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Gunakan teknik komunikasi

terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

Kaji kultur yang mempengaruhi

respon nyeri

Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

Kurangi faktor presipitasi nyeri

Pilih dan lakukan pengangan nyeri (farmakologi, non

91

farmakologi dan

iterpersonal)

Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

Ajarkan teknik non farmakologi

Berikan analgetik untuk mengurangi neri

Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

Tingkatkan istirahat

Kolaborasikan

dengan dokter jika

ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Analgesic administration

Tentukan lokasi, karateristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian obat

Cek intruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi

Cek riwayat alergi

Pilih analgetik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika

pemberian lebih dari satu

Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri

Tentukan analgesik pilihan, rute

92

pemberian, dan dosis

optimal

Pilih rute pemberian secara iv, im untuk pengobatan nyeri secara teratur

Monitor VS tepat waktu terutama saat nyeri hebat

Evaluasi efektifitas analgesik, tanda dan gejala

3

Kerusakan

integritas jaringan b.d faktor mekanik (tekanan jaringan mamae)

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Tissue integrity : skin and mucous

Wound healing : primary and secondary intention

KH:

Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)

Perfusi jaringan baik

Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah

terjadinya cedera berulang

Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami

Pressure management

Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar

Hindari kerutan pada tempat tidur

Jaga kelembaban kulit agar tetap bersih dan kering

Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien ) setiap dua jam sekali

Monitor kulit akan adanya kemerahan

Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada darah yang tertekan

Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

Monitor status nutrisi pasien

Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat

Insision site care

Membersihkan, memantau dan meningkatkan proses penyembuhan pada luka yang ditutup

93

dengan jahitan, klip

atau straples

Monitor proses kesembuhan area insisi

Monitor tanda dan gejala infeksi area insisi

Bersihkan area sekitar jahitan atau straples, menggunakan lidi kapas steril

Gunakan preparat antiseptic, sesuai program

Ganti balutan interval waktu yang sesuai atau biarkan luka tetap terbuka (tidak dibalut) sesuai program

4

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d

ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient jaringan

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Nutritional status

Nutritional status : food and fluid intake

Kriteria Hasil

Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

Berat badan ideal sesuai tinggi badan

Mampu mengidentifi- kasikan kebutuhan nutrisi

Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan

Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

Nutrititon management

Kaji adanya alergi makanan

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

Berikan substansi gula

Yakinkan diet yang dimakan

mengandung tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

94

Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

Ajarkan pasien bagaimana membuat membuat catatan makanan harian

Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

Kaji kemampuan pasien mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition monitoring

Bb pasien dalam batas normal

Monitor adanya penurunan berat badan

Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan

Monitor lingkungan selama makan

Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

Monitor turgor kulit

Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

Monitor mual dan muntah

95

Monitor kadar albumin, total protein, hb dan kadar ht

Monitor

pertumbuhan dan

perkembangan

Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

Monitor kalori dna intake nutrisi

Catat adanya edema, hiperemik,

hipertonik papila lidah dan cavitas oral

Catat lidak jika berwarna magenta, scarlet

5

Gangguan citra

tubuh b.d perubahan pola bentuk tubuh karena proses penyakit (mamae asimetris)

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Body image

Self esteem

KH:

Body image positif

Mampu mengidentifikasikan kekuatan personal

Mendeskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh

Mempertahankan interkasi sosial

Kaji secara verbal dan nonverbal

respon klien terhadap tubuhnya

Monitor frekuensi mengkritik dirinya

Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit

Dorong klien mengungkapkan perasaannya

Identifikasikan arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu

Fasilitas kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil

6

Resiko infeksi b.d

luka operasi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

Bersihkan

lingkungan setelah

dipakai pasien lain

Pertahankan teknik

96

NOC

Immune status

Knowledge : infection control

Risk kontrol

KH:

Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

Mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya

Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

Jumlah lekosit dalam batas normal

Menunjukan perilaku hidup sehat

isolasi

Batasi pengunjung bila perlu

Intruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien

Gunakan sabun antimikrobia untuk mencuci tangan

Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan

keperawatan

Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat

Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai petunjuk umum

Gunakan kateter inttermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing

Tingkatkan intake nutrisi

Berikan terapi antibiotik bila perlu

Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik lokal

Monitor granulosit, WBC

Monitor kerentanan terhadap infeksi

Batasi pengunjung

97

sering pengunjung terhadap penyakit menular

pertahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko

pertahankan teknik isolasi k/p

Berikan perawatan kulit pada area epidema

Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase

Inspeksi kondisi luka/insisi bedah

Dorong masukan nutrisi yang cukup

Dorong masukan cairan

Dorong istirahat

Intruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai

resep

Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi

Ajarkan cara menghindari infeksi

Laporkan kecurigaan infeksi

Laporkan kultur positif

7

Defisiensi

pengetahuan

tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya b.d kurangnya

informasi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Knowledge : disease process

Knowledge : helath behavior

Berikan penilaian tentang tingkat

pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik

Jelaskan patofisologi dari penyakit dan

bagaimana hal ini berhubungan dengan

98

KH:

Pasien dan keluarga menyatakan tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawatan/tim kesehatan lainnya

anatomi dan

fisiologi, dengan cara yang tepat

Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

Identifikasikan kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat

Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang tepat

Hindari jaminan yang kosong

Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat

Diskusikan

perubahan gaya

hidup mungkin diperlukan untuk mencegah

komplikasi dimasa yang datang dan atau proses pengontrolan penyakit

Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

Dukung pasien untuk mengekplorasi atau mendaptkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan

99

Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal dengan cara yang

tepat

Intruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberian perawatan kesehatan,dengan

cara yang tepat

8

Ansietas b.d

perubahan gambaran tubuh

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ... x 24 jam diharapakan masalah teratasi

NOC

Anxiety self control

Anxiety level

coping

KH:

Klien mampu mengidentifikasikan dan mengungkapkan gejala cemas

Mengidentifikasikan, mengungkapkan dan menunjukan teknik untuk mengontrol cemas

Vital sign dalam batas normal

Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukan berkuranganya kecemasan

Gunakan pendekatan yang menenangkan

Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku pasien

Jelaskan semua prosuder dan apa yang dirasakan selama prosedur

Pahami perspektif pasien terhadap situasi stress

Temani pasien untuk memberikan

kemanan dan mengurangi takut

Dorong keluarga untuk menemani anak

Lakukan back/neck rub

Lakukan dengan penuh perhatian

Identifikasikan tingkat kecemasan

Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan

Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,

100

persepsi

Intruksikan pasien menggunanakan teknik relaksasi

Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

Posting Komentar

0 Komentar